![]() |
|||
|

|
|
||||
![]() |
![]() |
![]() |
Kata
Pengantar
![]() |
AssalamMualikum………WarahMatullahHi………Wabarokatu.......
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadiran Allah S.W.T. yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada kelompok satu. Dan tak lupa pula mengucapkan shalawat
beserta salam kehadiran baginda rasulullah yaitu Nabi Muhammad S.A.W. yang
telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dan terima kasih kepada Guru Bidang Study MAINISA M.Pd. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang
baik kepada saya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Proses Fotosintesis.
Semoga
makalah ini bermanfaat dan saya mohon saran dan kritikannya dari guru bidang
study ilmu pengetahuan Alam dan pembaca
demi terciptanya makalah yang sempurna,terima kasih atas perhatiannya akhir
kata wassalam.
Darussalam,
28 Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER…………………………………………………………1
KATA
PENGANTAR............................................................ 2
DAFTAR
ISI.......................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN....................................................... 4
A. Latar Belakang................................................................ .4
B. Rumusan Masalah........................................................... 5
C. Tujuan Masalah............................................................... 6
BAB
II PEMBAHASAN........................................................ 7
A. Sejarah singkat fotosintesis.............................................. 7
B. Pengertian fotosintesis………………….………………………..………7
C. Proses fotosintesis..…………………………………………………………8
D.
Bagian daun
berperan yang berperan dalam fotosintesis…17
E. Proses pengambilan zat-zat dalam fotosintesi……………………19
F. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis…………………………….27
G. Fungsi fotosintesis bagi makhluk hidup………………………………29
BAB
III PENUTU............................................................... ….30
A. Kesimpulan.................................................................... .30
B. Saran............................................................................. 31
DAFTAR
PUSTAKA............................................................ 32
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat
tumbuh dan hidup. Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semuanya diperoleh atau berasal dari
tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu, dan telur yang semuanya
diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi (makanan)
manusia di peroleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan memperoleh makanan
atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya.
Berdasarkan makanan yang dikomsumsinya, hewan dibagi menjadi
3 jenis diantaranya,hewan karnivora,herbivore dan omnivore.Manusia dan hewan tidak dapat
membuat makanannya sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan makanan dan
energinya. Untuk membangun tubuhnya dan mendapatkan energi, manusia dan hewan
mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai sumber makanannya. Hal ini
menunjukan bahwa manusia dan hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi
kelangsungan hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan
makhluk hidup yang membutuhkan energi, tumbuhanpun demikian. Tumbuhan juga
sangat membutuhkan energi dan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan
dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses. Fotosintesislah proses
yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan. Namun,
berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh makanan dan energinya dari
mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan, tumbuhan merupakan makhluk
hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Akan tetapi, bukan sembarang
tumbuhan yang dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat
makanan sendiri adalah tumbuhan yang mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah
tumbuhan bisa menghasilkan makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan
hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan bantuan energi cahaya atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik dinamakan organisme autrotof.
B.Rumusan Masalah
A.
Bagaimana sejarah tentang fotosintesis ?
B.
Apa pengertian fotosintesis ?
C.
Bagaimana proses fotosintesis berlangsung ?
D.
Apa bagian daun yang berperan dalam fotosintesis ?
E.
Bagaimana proses pengambilan zat-zat dalam fotosintesis ?
F.
Apa factor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis ?
G.
Apa fungsi fotosintesis bagi mahluk hidup ?
C.Tujuan Masalah
A. Untuk mengetahui
sejarah tentang fotosintesis.
B. Untuk mengetahui
pengertian fotosintesis.
C. Untuk mengetahui
bagaimana proses fotosintesis terjadi.
D. Untuk mengetahui
bagian daun yang berperan dalam fotosintesis.
E. Untuk mengetahui
proses pengambilan zat-zat dalam fotosintesis.
F. Untuk mengetahui
factor-faktor yang mempengaruhi
fotosistesis.
G. Untuk mengetahui
fungsi fotosintesis bagi mahluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Fotosintesis
Fotosintesis telah diketahui sejak
tahun 1800. Pada awal tahun 1600, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van
Helmont berasal dari Flandria (Belgia), melakukan percobaan untuk
mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke
waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah
hanya karena pemberian air.
Tapi pada tahun 1720, ahli botani Inggris,
Stephen Hales berhipotesis menyatakan bahwa pasti ada faktor lain selain air
yang berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah udara. Joseph Priestley,
seorang ahli kimia dan pendeta, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin
yang menyala dengan sebuah toples terbalik,
ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama dengan lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua
percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah “merusak” udara
dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa
udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh
tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples
tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.
Pada tahun 1778
oleh Jan Ingenhousz,dari Austria, mengulangi eksperimen Priestley.Ia menemukan
bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat “memulihkan”
udara yang “rusak”.
Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier,
seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan
“merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam
fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan
hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan “pemulihan”
udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena
penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.
Melalui serangkaian eksperimen inilah
akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang
menghasilkan makanan (seperti glukosa)
B.Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari bahasa Yunani
photo berarti cahaya,dan synthesis berarti menggabungkan atau
penggabungan.Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan
karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun (klorofil). Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil
lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini
berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
bantuan energi cahaya matahari.
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka
dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan bacteria,
fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbon dioksida dan air yang menghasilkan
produk buangan yaitu oksigen.
Fotosintesis sangat penting bagi semua makhluk hidup di Bumi
karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis
juga merupakan sumber energi bagi semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung
maupun tidak langsung, kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di
bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat
penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 watt, atau
kira-kira enam kali lebih besar dari pada konsumsi energi peradaban manusia.
Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa
organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram
karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.
Proses fotosintesis yaitu mengubah energi dari sinar
matahari menjadi energi listrik atau kimia.Dalam proses fotosintesis dibutuhkan
karbondioksida (CO2), air (H2O) dan mineral serta sinar matahari (cahaya) dan
menghasilkan karbohidrat sebagai sumber makanan yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup (tumbuhan dan organisme fotosintesis berperan sebagai produsen) serta
oksigen yang kita hirup.
C.Proses Fotosintesis
Tumbuhan
hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis
makanan langsung dari senyawa an-organik. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan
air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan
persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
(glukosa) + 6O2
![]() |
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
GAMBAR : STUKTUR DAUN
Tumbuhan dapat menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang
disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi
fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan
yang berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.Cahaya akan
melewati lapisan epidermis tanpa warna atau transparan, menuju mesofil.
Tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis terjadi
di Permukaan daun yang biasanya dilapisi oleh vakuola yang bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Proses fotosintesis sangat kompleks
karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika,
kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast
berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis
(disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih
dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida.
1.
Tahap – tahap Fotosintesi
Proses fotosintesis yang terjadi
di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya
adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua
reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
v Reaksi terang (Light-Dependent
Reaction)
Reaksi
terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air. Prosesnya diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya yang terlihat pada
warna biru (400-450 nano meter) dan ungu (350-400 nano meter) dibandingkan
hijau (500-600 nano meter). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap
oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya
panjang karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di
dalam daun,cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nano meter, sedangkan fotosistem I 700 nano meter. Kedua
fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua
baterai dalam senter yang bekerja sama dan saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya
mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan
elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari
elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan
pertukaran energi dalam sel.
![]() |
Gambar.Siklus Calvin pada Proses Fotosintesis
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II
mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada
tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi
air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya
dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali
diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun
1930. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri tidak menghasilkan oksigen
karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem
II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer
sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
v Reaksi
Gelap (Siklus Calvin-Benson)
Reaksi
gelap terjadi di dalam stroma. Disebut reaksi gelap karena tidak membutuhkan
energi cahaya dalam prosesnya,akan tetapi menggunakan ATP sebagai energi dan
NADPH sebagai sumber elektron untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat.Jangan
salah sangka reaksi gelap terjadi ditempat gelap, reaksi gelap dalam proses
fotosintesis yang dimaksud terjadi di siang hari pada beberapa tumbuhan.
Fotosintesis bertanggung jawab dalam
membuat NADPH dan ATP didalam siklus Calvin Benson-Bassham (CBB) menggunakan
molekul energi tinggi (ATP) tersebut untuk memproduksi
gliseraldehide-3-phosphate (G-3-P). Selanjutnya, G-3-P tersebut dapat digunakan
untuk mensintesis gula heksosa yang merupakan nutrisi utama bagi organisme
heterotrof.
![]() |
Gambar.Siklus Calvin-Benson-Bassham
pada Reaksi Gelap.
ü Fotosintesis: Tahap I
Reaksi Gelap
Tahap pertama dalam siklus CBB reaksi
gelap memiliki kemiripan dengan tahap isomerasi pada jalur Pentosa Fosfat
(PPP). Enzim yang digunakan pada reaksi ini berwarna merah. Enzim rubisco berfungsi
mengkatalasis reaksi karboksilasi dari ribulose-1,5-bisphosphate
dalam dua reaksi. Pertama, ribulose-1-5-bisphosphate haruslah difosforilasi
oleh enzim Phosphoribulose kinase. Hasil yang diperoleh dari proses
karboksilasi ini adalah dua molekul 3-phosphoglycerate (3-fosfogliserat).
ü Fotosintesis: Tahap
II Reaksi Gelap
Tahap kedua dalam siklus Calvin Benson
reaksi gelap memiliki kemiripan dalam salah satu bagian reaksi glukoneogenesis.Hasi
dari proses fotosintesis tahap pertama yaitu 3-Phosphoglicerate
(3-fosfogliserat) difosforilasi menggunakan bantuan enzim phosphoglycerate
kinase untuk membentuk 1,3-Bisphosphoglycerate.
Selanjutnya, 1,3-Bisphosphoglycerate
direduksi menggunakan NADPH untuk menghasilkan NADP+ dan
Glyceraldehyde-3-Phosphate (Gliseraldehida-3-fosfat) dengan menggunakan enzim
Glyceraldehide-3-phosphate dehydrogenase (gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase).Satu dari setiap 6 molekul gliseraldehida-3-fosfat dibawa keluar
(eksport) ke sitoplasma sel tumbuhan untuk digunakan dalam sintesis glukosa dan
jalur metabolisme lainnya.
ü Fotosintesis: Tahap
III Reaksi Gelap
Tahap ketiga dalam siklus calvin-benson bassham reaksi gelap
adalah regenerasi ribulose (ribulosa). Tahap ini memiliki kemiripan terhadap
salah satu tahap dalam Jalur Pentosa Fosfat.
1. Gliseraldehida-3-fosfat
yang ada kemudian diubah kembali menjadi dihidroksiaseton fosfat
(Dihydroxyaceton phosphate / DHAP) oleh triose phosphate isomerase (Triose
fosfat isomerase).
2. Kemudian,
dihiroksiaseton fosfat diubah menjadi fructose-6-phosphate (F-6-P) oleh Aldolase dan Fructose
bisphosphatase (Fruktosa bifosfatase). Aldolase memadatkan dua molekul DHAP
untuk membentuk molekul fruktosa-1,6-bifosfat. Kemudian fruktosa-1,6-bifosfat
diubah menjadi fruktosa-6-fosfat (F-6-P) oleh fruktosa bifosfat. F-6-P kemudian
dapat diubah menjadi gula melalu dua jalur enzimatik yaitu dengan bantuan
fosfogluko isomerase dan glukosa-6-fosfatase.
3. Dihidroksiaseton
dapat juga digabungkan dengan eritrosa-4-fosfat untuk membentuk
Sedoheptulose-1,7-bisphosphate (Sedoheptulosa-1,7-bifosfat /SBP). Reaksi ini
juga dikatalisis oleh enzim aldolase.
4. SBP kemudian di
defosforilasi oleh Sedoheptulase bifosfatase untuk membentuk
Sedoheptulase-7-fosfat (S7P).
5. Setelah beberapa
reaksi penyusunan oleh enzim Transketolase dan Transaldolase, terbentuklah
Xylulose-5-Phosphate (Xelulosa-5-fosfat /X5P) dan Ribose-5-phosphate
(Ribosa-5-fosfat / R5P).
6. Terakhir dalam reaksi
gelap ini, X5P dan R5P di isomerasi mengunakan enzim Phosphopentose epimerase
dan phosphor pentose isomerase untuk menghasilkan ribulose-5-phosphate
(ribulosa-5-fosfat) yang kemudian dapat mengulang kembali siklus
Calvin-Benson-Bassham.
2. Hasil
akhir fotosintesis
Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir
fotosintesis. Namun patut diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat
berupa monosakarida, disakarida, dan polisakaria. Sebenarnya hasil akhir
fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa ini sangat mudah
bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi gula
lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
Glukosa diangkut melalui floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang, tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses pernapasan.
D.Bagian Daun Yang Berperan Dalam Fotosintesis
Pada sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada semua tumbuhan yang berwarna hijau.
Pada struktur daun, permukaan luar epidermis bawah
dan atas biasanya dilindungi oleh lapisan kultikula dan kadang-kadang sebelah
luarnya lagi terdapat lapisan lilin. Lapisan kultikula dan lilin ini berguna
untuk mencegah penguapan air (transpirasi) berlebihan dan menambah kekuatan.
Diantara
sel-sel epidermis daun, terdapat mulut daun (stomata). Fungsi stomata sebagai
pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO2 dari udara dan keluarnya gas O2
ke udara selama fotosintesis berlangsung dan arah sebaliknya pada waktu
respirasi berlangsung.
Mesofil merupakan jaringan dasar yang terletak
antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan monokotil, mesofilnya
tersusun atas parenkima yang seragam. Pada daun dikotil, parenkima umumnya
berkembang menjadi palisade (jaringan tiang, jaringan pagar) dan spons
(jaringan bunga karang).Sesuai dengan fungsinya, mesofil merupakan daerah
fotosintesis utama karena mengandung kloroplas. Kandungan kloroplas palisade
lebih banyak di bandingkan dengan yang berada di spons.
Organel yang
berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi pigmen
klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel terdapat
40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan sinar oleh klorofil
dimulai pada proses fotosintesis.
![]() |
Gambar.bagian
daun
E.Pengambilan Zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari
lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Oksigen dan
karbon dioksida dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi melalui daun.
Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam
tanah melalui rambut akar.
Bagian akar yang aktif terlibat dalam penyerapan
garam mineral adalah pada daerah perpanjangan tepat dibelakang ujung akar.
Pada waktu penyerapan air, unsur-unsur mineral yang larut dalam air juga
terbawa masuk kedalam akar.
Proses
pengambilan karbondioksida dan oksigen dari udara serta air, dan unsur -unsur
dari dalam tanah oleh tumbuhan, berlangsung dengan cara difusi, osmosis
dan transpor aktif.
1.Difusi
Difusi
berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi
merupakan transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah
berkosentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi rendah. Cairan sel biasanya
bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga air
akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis.
Difusi adalah peristiwa mengalir/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang
dibentuk oleh protein dimana protein yang membentuk saluran ini merupakan
protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein pembawa proses difusi ini melibatkan protein
yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi yang ditranspor.
Protein ini disebut protein pembawa. Protein pembawa biasanya
mengangkut molekul polar misalnya asam amino dan glukosa.
2.Osmos
Osmosis berasal dari kata os artinya
lubang dan move artinya pindah, maka osmosis adalah
proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui
membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh
zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut,dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis
adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
3.
Transport Aktif
Transpor
aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan
memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat selektif
permeabel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam sel dan di
luar sel. Muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na), ion kalium (K),
dan ion klor (CI). Keluar masuknya ion Na dan K diatur oleh
pompanatrium-kalium.
Pada bagian besar jaringan, pompa natrium-kalium bertanggung jawab terhadap transpor aktif ganda Na dan K dari dalam ke luar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa mengeluarkan tiga ion Na dari dalam sel untuk setiap dua ion K yang dimasukkan ke dalam sel.
Pada bagian besar jaringan, pompa natrium-kalium bertanggung jawab terhadap transpor aktif ganda Na dan K dari dalam ke luar sel. ATP menyediakan energi untuk transpor. Pompa mengeluarkan tiga ion Na dari dalam sel untuk setiap dua ion K yang dimasukkan ke dalam sel.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa
protein integral pada membran (molekul carrier). Pada protein
pengangkut, terhadap tempat untuk Na dan K yang dinamakan binding sites.
Ø Tiga ion natrium (Na) diambil
dari dalam sel dan menempati binding sites (tempat terjadinya ikatan ion
atau molekul pada membran).
Ø Energi diperlukan untuk mengubah
bentuk protein integral pada membran agar membuka ke bagian luar sel.
Ø Protein integral pada membran
membuka ke arah luar sel, kemudian
melepaskan natrium keluar dari sel.
Ø Dua ion kalium (K) dari luar sel
menempati binding sites pada protein integral.
Ø Protein integral pada membran
kembali pada bentuk semula, yakni membuka ke ardalam sel.
Ø Ion kalium dilepaskan ke dalam
sel.
4.
Persamaan antara Osmosis dan Difusi
Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien. Pada waktu transport nutrien
melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa
mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
5.
Perbedaan antara Osmosis dan Difusi
Untuk memahami perbedaan tentang difusi dan osmosis harus dipahami konsepnya
dahulu dengan baik. Perlu diperhatikan pada definisi masing-masing. Dari
definisi tersebut konsep yang perlu ditanamkan dengan baik bahwa:
· Jadi, dengan kata lain untuk
membedakan osmosis dan difusi dapat dilihat dari 2 aspek , yaitu:
1. Ada tidaknya membrane:
- Jika tidak ada berarti difusi.
- JIka ada berarti osmosis.
2. Objek apakah yang pindah:
- Jika partikel yang berpindah merupakan difusi.
-
Jika pelarut yang berpidah merupakan osmosis.
Dalam pengambilan Zat oleh tumbuhan dari lingkungan, adapun proses-proses pengangkutan yang akan dibahas, diantaranya :
A.
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral
Pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti
pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme.
a. Pengangkutan Ekstravasikuler
Pengangkutan ini dilakukan di luar berkas pengangkut, maka disebut pengangkutan
ekstravasikuler. Zat yang diangkut adalah air dan garam-garam mineral. Dalam
perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara
ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas
pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas:
1). Pengangkutan Apoplas
1). Pengangkutan Apoplas
Transportasi apoplas ini adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau
transport pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding
sel dan ruang-ruang antara sel. Air masuk dengan cara difusi, aliran air secara
apoplas tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan
endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang dikenal sebagai pita
kaspari. Apoplas dapat terjadi pada setiap dinding sel kecuali endodermis.
Khusus endodermis dilakukan secara osmosis.
2). Pengangkutan Simplas

Pengangkutan Simplas merupakan proses bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan, misalnya sitoplasma atau vakuola dari sel ke sel. Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel-sel bulu akar menuju sel-sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. Dari sini, air dan garam mineral siap diangkut ke atas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan Intravasikuler
Pengangkutan air dan mineral diserap oleh akar menuju batang ini berlangsung
melalui berkas pengangkut, yaitu Xilem, sehingga proses pengangkutan disebut
pengangkutan vaskuler.
Setelah melewati sel-sel akar,
air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis
akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke
pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan (batang sampai ke mesofil daun).
Pembuluh Xilem (kayu) disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel-sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.
2. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Tumbuhan melakukan fotosinstesa
untuk memperoleh cadangan makanan dan unsur-unsur nutrisi yang penting bagi
kehidupan. Hasil dari fotosintesis tersebut harus didistribusikan atau
disalurkan. Proses distribusi bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh
yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
adalah floem (pembuluh tapis).
Zat terlarut yang paling banyak
dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah
floem juga mengandung mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun,
pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung ke segala arah, yaitu dari
sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.
Bukti bahwa hasil fotosintesis diangkut
melalui pembuluh floem dapat jelas dilihat pada tumbuhan dikotil. Jika kulit
kayu secara melingkar dikupas seperti pada kegiatan mencangkok, tampak di
bagian atas keratin tetap segar yang menadakan bahwa terjadi pengangkutan air
dan mineral dari tanah melalui berkas pembuluh kayu (xilem).
Sebaliknya, berkas-berkas
pembuluh tapis terputus karena terletak di bagian kulit kayu. Dengan demikian
zat organik hasil proses fotosintesis tidak dapat diangkut ke batang bagian
bawah, sementara itu di atas keratin akan terbentuk jaringan baru yang berfungsi
menutup luka, disebut sebagai kalus. Tampak pula bahwa pada tepi keratan
yang terputus tadi akan menggembung karena terdapat penumpukan zat organik yang
seharusnya disalurkan ke jaringan yang membutuhkan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan,yaitu :
a. Daya Hisap Daun (tarikan transpirasi)
a. Daya Hisap Daun (tarikan transpirasi)
Pada organ daun terdapat proses
penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses
transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilangan air dan timbul tarikan
terhadap air yang ada pada sel-sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan
molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem
sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan
adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi
air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme
pengaturan fisiologis yang berhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungan.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun, yaitu:
1) Temperatur udara;
2) Intensitas cahaya matahari;
3) Kelembapan udara;
4) Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi
oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran
sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh
kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian
pipa-pipa kapiler.Dengan demikian, pengangkutan air melalui xilem mengikuti
prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara
molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh
xilem.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan garam mineral baik siang
maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah, sel-sel akar
masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion-ion mineral ke dalam xilem.
Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut gaya tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun. Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herbal (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut gaya tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun. Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herbal (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
F.Faktor - faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis
1. Faktor Internal
Faktror internal adalah faktor yang berasal dari tumbuhan
itu sendiri. Artinya, setiap tumbuhan yang berbeda jenis, walaupun hidup dalam
keadaan lingkungan yang sama akan berbeda pula reaksi fotosintesisnya, dapat
kita katakan faktor internal merupakan faktor hereditas (keturunan).
Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang tidak bisa membentuk
klorofil (albino) sehingga akan sangat berpengaruh terhadap raksi
fotosintesisnya.
2. Faktor Eksternal
a.
Kandungan Air dan Mineral dalam tanah
Seperti yang telah kami jelaskan tadi sahabat, air merupakan
salah satu bahan baku yang digunakan untuk reaksi fotosintesis jadi semakin
banyak air dalam tanah semakin bagus reaksi tersebut. Karena Fotosintesis
sangat bergantung dari penyerapan air oleh akar tumbuhan tersebut.
b.
Temperatur
Fotosintesis merupakan reaksi yang tergantung kepada enzim,
sedangkan kerja enzim ini dipengaruhi oleh suhu. Enzim tidak bisa bekerja pada
suhu kurang dari 5 derajat Celcius dan diatar 50 derajat celcius, jika suhu
tidak sesuai maka fotosintesis tidak akan terjadi. Suhu terbaik untuk proses
fotosintesis adalah diantara 28 – 30 derajat celcius.
c.
Kandungan CO2 di udara
Kandungan CO2 di udara sekitar 0.03 persen, semakin banyak
CO2 akan semakin baik rekasi yang terjadi.
d.
Kandungan O2
Rendahnya kandungan O2 di udara dan di dalam tanah akan
menghambat respirasi tumbuhan. Remdajmua respirasi ini juga akan menghambat
pembentukan energi oleh tumbuhan tersebut.
G.Fungsi atau manfaat
Fotosintesis bagi mahluk hidup
Adapun beberapa fungsi fotosintesis pada mahluk hidup,antara lain :
1.
Fungsi utama dari
fotosintesis adalah untuk memproduksi glokusa sebagai sumber energy utama bagi
tumbuhhan.Dengan adanya glukosa maka terbentuklah sumber energy lemak dan
protein,zat tersebut akan dimanfaatka oleh manusia dan hewan.
2.
Proses fotosintesis
dapat membersikan udara,udara yang berupa karbon doiksida (co2) diserap oleh
tumbuhan dan hasil akhirnya adalah oksigen (o2) yang dihirup oleh mahluk hidup.
3.
Kemampuan tumbuhan
untuk melakukan fotosintesis selama hidupnya membuat sisa-sisa tumbuhan yang
hidup di masa ampau tertimbun oleh tanah selama berjuta –juta tahun dan akan
menjadi batu bara yang dapat digunakan oleh manusia sebagai sumber energy.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPILAN
Fotosintesis berasal dari bahasa Yunani photo berarti cahaya,dan synthesis
berarti menggabungkan atau penggabungan.Fotosintesis adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan,
terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun (klorofil). Tumbuhan hijau
daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis makanan
langsung dari senyawa an organik.
Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen
yang diperlukan sebagai makanannya.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas
melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi
terang dan reaksi gelap. Tumbuhan memerlukan beberapa zat
dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Pada
sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk melakukan proses
fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada
semua tumbuhan yang berwarna hijau.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi
footosintesis yaitu factor internal dan factor eksternal.Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri.Sedangkan factor eksternal meliputi
kamdungan air dan mineral didalam tanah,temperature kandungan CO2 di udara,dan kandungan O2.Beberapa manfaat fotosintesis bagi mahluk hidup ,antara lain : untuk memproduksi glokusa sebagai sumber energy utama bagi
tumbuhhan,
membersikan udara,dan dapat di manfaatkan sebagai sumber energy
bagi manusia yaitu batu bara.
B.SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan di dalam pengetikan maupun pengambilan
referensi, oleh sebab itu kami selaku penyusun makalah ini menerima kritik dan
saran agar untuk pembuatan makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell
dan Reece. 2002. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Darmawan
dan Baharsjah. 1983. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT Gramedia.
Latikan,Benyamin.2007.Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan.PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta
Dwijoseputro,
D. 1995. Fisiologi Tumbuhan
Jilid 2. Jakarta : Gramedia.
Campbell,N
A.J.B.Reece,dan L.G.Mithchell.2005.biologi edisi kelima .ter.dari :biology,,5th ed.oleh Manalu,W.Jakarta:Erlangga.
http//:www.wikipedia/fotosintesis
http//:jevuska.com/fotosintesis%makalah2010%/
http://linkpdf.com/pengaruh20%sungkup30%%pada-fotosintesis